PDM Kota Magelang - Persyarikatan Muhammadiyah

 PDM Kota Magelang
.: Home > Berita > PEMUDA MUHAMMADIYAH KOTA MAGELANG LAUNCHING PESANTREN ANTI KORUPSI

Homepage

PEMUDA MUHAMMADIYAH KOTA MAGELANG LAUNCHING PESANTREN ANTI KORUPSI

Kamis, 16-04-2015
Dibaca: 1560

PEMUDA MUHAMMADIYAH KOTA MAGELANG 

LAUNCHING PESANTREN ANTI KORUPSI

 

Pemuda Muhammadiyah merupakan Tunas kader dalam persyarikatan Muhammadiyah. Berbicara tentang kader maka tidak dipungkiri bahwa Muhammadiyah membutuhkan kader hebat yang siap melanjutkan cita-cita dan tujuan Muhammadiyah. Jika angkatan Muda Muhammadiyah saja nglokro tidak punya gerakan, maka apa yang bisa dibanggakan untuk Muhammadiyah yang akan datang. Oleh karena itu, atas dasar situasi bangsa yang sudah terjangkiti penyakit kronis korupsi maka Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kota Magelang mendirikan “Pesantren Anti Korupsi”.

            Pendirian pesantren anti korupsi tersebut ditandai dengan pemukulan gong oleh Yatino (sekretaris PDM Kota Magelang) dan penandatanganan dukungan oleh Forpimda Kota Magelang. Penandatanganan tersebut dihadiri oleh Walikota yang mewakilkan staff Ahli (aris nugroho), Ketua DPRD Kota Magelang, Kejaksaan, Pengadilan, Kodim, Kapolres, Kemenag, Dinas Pendidikan, dan ormas serta para tokoh agama.

            Dalam acara tersebut kurang lebih dihadiri sekitar 200 orang. Tidak ketinggalan juga, PDPM Kota Magelang mengundang para kaum diffabel atau yang terwakili oleh Magelang Deef Community (MDC). Ini menunjukkan bahwa PDPM Magelang peduli dengan kaum-kaum marginal.

            “Kita melihat kesadaran masyarakat atas bahaya laten korupsi dan sekaligus mendorong pemerintah yang clean and good government atau pemerintahan yang bersih”, kata Zuhron Arofi/ Ketua PDPM Kota Magelang. (Jawa Pos, 6/4/2015). Menurut Zuhron, grand disain dari Pesantren Anti Korupsi tersebut bukan seperti pondok pesantren pada umumnya namun seperti halnya forum diskusi rutin yang memang belum ada di Kota Magelang khususnya. Menurutnya ada empat tahapan dalam pesantren tersebut. Tahap pertama adalah kajian-kajian tentang wacana dan isu korupsi sesuai dengan silabus yang sudah dibuat. Tahap kedua adalah sosialisasi melalui sekolah-sekolah atau masyarakat bersama para volunteers (relawan) yang sudah tergabung dalam pesentren tersebut. Tahap ketiga adalah publikasi melalui buku, jurnal, atau media yang lainnya. Tahab keempat adalah jangka panjang dengan harapan mampu menjadi lembaga advocate yang berkutat di dalam isu-isu korupsi local maupun nasional.

            Sementara itu, sekretaris PDM Kota Magelang, Yatino menuturkan bahwa korupsi merupakan musuh semua agama. Maka sudah sewajarnya jika Pemuda Muhammadiyah menjadi pioneer depan dalam jihad melawan korupsi. Jihad menurutnya tidak harus perang karena melawan korupsi adalah bagian dari ibadah.

            Selain launching Pesantren Anti Korupsi, acara tersebut juga sebagai momen pelantikan bersama antara pimpinan daerah pemuda muhammadiyah dan pimpinan daerah Nasyi’atul ‘Aisyiyah periode muktamar yang ke XVI. Semoga selalu jaya.


Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori:



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website